Haruskah Seperti Rumput atau Ilalang !!!

"Jadilah seperti rumput dan jangan jadi seperti ilalang"

Rumput : tumbuhan pendek yang sering ada di halaman, tepi jalan atau lapangan. Rumput dianggap sebagai gulma pengganggu tanaman bila berada di sekitar tanaman yang sengaja ditanam, mampu bertahan hidup meski di di tanah yang miskin, gersang atau berbatu-batu. rumput bisa mempertahankan diri / eksis dalam semua keadaan itulah yang terjadi selama ini.
Berlawanan dengan rumput, Ilalang atau alang-alang tidak suka tumbuh di tanah yang miskin, gersang atau berbatu-batu. Ilalang senang dengan tanah-tanah yang cukup subur, banyak disinari matahari sampai agak teduh, dengan kondisi lembab atau kering. Di tanah-tanah yang becek atau terendam, atau yang senantiasa ternaungi, alang-alang pun tak mau tumbuh. Gulma ini dengan segera menguasai lahan bekas hutan yang rusak dan terbuka, bekas ladang, sawah yang mengering, tepi jalan dan lain-lain. Di tempat-tempat semacam itu alang-alang dapat tumbuh dominan dan menutupi areal yang luas.
Kita disini mengambil sisi baiknya & memaknai cara hidup Rumput. dia meski kecil dan diremehkan tapi dapat hidup dimanapun dan bahkan diterpa oleh angin yang kuat sekalipun tidak akan roboh, begitu pula bila di ibaratkan dengan manusia, maka harus mampu menjaga eksistensi & hidupnya dilingkungan manapun meski kenyataan bahwa kehidupan sangatlah keras dan berat, janganlah seperti Ilalang yang tidak mampu untuk menjaga eksistensi dan hidupnya dilingkungan manapun.

Wanita : sangat menarik, indah dan misterius.

Banyak yang tak kita ketahui tentang alam, apa sebenarnya yang mereka maksud, apa sebenarnya yang mereka ingin lakukan. Begitu juga dengan laki-laki. Banyak yang kaum lelaki kurang mengerti apa yang ada dibalik kebisuan wanita, apa yang wanita inginkan dibalik tiupan perhatian ataupun sengatan amarah mereka…Wanita memang penuh misteri..
Wanita adalah ciptaan Tuhan yang sangat menarik, indah dan misterius. Begitu misteriusnya mereka, hingga terkadang lawan jenisnya sulit untuk mengerti sikap mereka. Di usia 33; usia kedewasaan menurut orang-orang; saya masih tidak bisa memahami wanita. Di balik keindahan, kelembutan dan daya-tariknya yang begitu memikat... wanita menyimpan misteri dengan berbagai makna yang tidak tampak di permukaan.

tampak tegar... sebenarnya rapuh
saat menangis... dia bahagia
dia tidak peduli... itu karena tak ingin hanyut
tampak bahagia... untuk menutupi perih

Tidak semua wanita memang seperti itu. Tapi kebanyakan wanita yang pernah saya temui dalam hidup adalah ya yang begitu itu. Anehnya, misteri itu lah yang justru menjadikan mereka... obyek yang begitu menarik dan tidak membosankan untuk dijelajahi. Setiap temuan-temuan atau jawaban atas misteri yang terkuak seakan menjadi candu. Membuat ketagihan. Setiap hari adalah hari baru. Saya pikir daya tarik tersebut merupakan penjelasan bahwa laki-laki diciptakan Tuhan sebagai produk yang lebih menonjolkan rasio daripada emosi, hingga kemudian menciptakan mahluk untuk lebih menyempurnakan laki-laki yaitu wanita.

Perbandingan emosi & rasio laki-laki 1 : 9 dan sebaliknya wanita 9 : 1. Wanita --- sepintar apapun mereka --- adalah orang yang paling lemah bila dikaitkan dengan permasalahan perasaan. Perasaan mereka dapat berlanjut bertahun-tahun, bahkan dalam beberapa peristiwa perasaan mereka akan berterusan dan tidak akan hilang. Sedangkan pria sangat berbeda dengan wanita, mereka dapat dengan mudah menahan perasaan mereka, apa yang perlu mereka lakukan adalah men-fokus-kan perhatian mereka terhadap hal-hal yang lain.

kita ulas kembali esok !!! OK

Kesadaran Terhadap Sebuah Keputusan

Anugerah Tuhan yang paling eksklusif untuk umat manusia adalah kemampuan mengidentifikasi pilihan, menimbang baik buruknya dan kemudian mengambil keputusan berdasarkan akal dan budi yang membedakan kita dengan tetumbuhan dan hewan. Semua insan di muka bumi, suatu saat pasti menghadapi pilihan-pilihan dalam kehidupan.
Kesadaran manusia dapat memiliki kompleksitas pikiran yang tinggi dan terbuka terhadap beragam hal yang berbeda, jika terbiasa berhadapan dengan hal yang berbeda. Pertemuan dengan beragam hal memberikan kesempatan pada kehendak bebas untuk mengaktifkan kemampuan memilihnya dalam mengambil keputusan.
Semakin beragam hal yang dihadapi manusia, semakin aktif kehendak bebas. Optimal atau tidaknya kehendak bebas manusia bergantung pada banyak sedikitnya realitas yang dihadapinya. Optimalnya kehendak bebas mendorong rasionalitas untuk memahami banyak hal. Beragam pilihan yang diambil oleh kehendak bebas merangsang aktivitas rasionalitas. Semakin kompleks realitas yang dihadapi dan dipilih oleh kehendak bebas untuk dipahami lebih jauh, semakin atraktif rasionalitas dan semakin kaya perbendaharaan pengetahuannya. Aktivitas kesadaran aktif dengan fungsi meta-kognisinya pun akan semakin tinggi dan semakin terampil mengolah informasi sehingga dapat digunakan untuk mengambil keputusan.

Eksistensi keputusan sebenarnya memberi gambaran manusia yang dihadapkan pada dua hal: “Mengambil keputusan” atau “Membuat keputusan”. Jika manusia hanya mengambil dan mengambil keputusan, maka ia akan terlarut dalam arus keseharian, mengonsumsi trend demi trend, menerima opsi demi opsi, tanpa ia sendiri tahu.
Segalanya bersifat given atau taken-for-granted. Hanya tinggal diambil. Ini mirip dengan apa yang dijelaskan Martin Heidegger sebagai das man. Sebaliknya, ketika manusia membuat keputusan maka di situlah kebebasan manusia dan kemudian mengambil keputusan.
Salah dalam mengambil keputusan sering kali menjadi momok yang mengerikan bagi setiap orang karena bisa mengakibatkan seseorang atau pekerjaannya berhenti dan tidak maju. Hal ini seringkali menjadi ketakutan pada kita.
Salah satu solusi menyebutkan, daripada mengambil sedikit keputusan besar, lebih baik mengambil banyak keputusan-keputusan kecil, yaitu keputusan yang cukup kecil yang memiliki efektifitas kecil dan sementara.
Bukankah lebih baik untuk mendapatkan efektifitas yang besar dan bertahan lama? Menurut saya, mengambil keputusan kecil memang efektifitasnya kecil dan sementara, namun disisi yang lain juga hanya memerlukan usaha dan biaya yang tidak besar. Keputusan yang besar memerlukan usaha dan biaya yang besar juga. Jika nantinya Anda dapati bahwa keputusan besar yang Anda ambil terbukti salah, kemungkinan Anda merubahnya kecil, mengingat besarnya usaha dan biaya yang telah diinvestasikan kedalamnya.
Jadi cobalah untuk membagi-bagi keputusan yang besar menjadi banyak keputusan-keputusan kecil. Jika Anda salah mengambil keputusan besar, Anda akan hidup bersama kesalahan itu dalam waktu yang lama, namun jika Anda salah mengambil keputusan kecil, yah besok sudah bisa Anda perbaiki kesalahan tersebut.
Mungkin banyak orang menyesali sebuah keputusan ketika hasil yang diraih tak sesuai dengan harapan. Mereka kerap berkata “if only I took at the other options”. Tetapi apakah alternatif lain bakal lebih membahagiakan atau justru lebih menjerumuskan? Umat manusia tidak mempunyai kemampuan fisik untuk mencoba menjalani keduanya, dan kendati kemampuan tersebut diberikan Tuhan, manusia tetap tak akan puas dan kembali ingin tahu tentang opsi lainnya.
Richard Bach menulis sebuah novel indah berjudul “One” yang merenung tentang kemungkinan ini. Bagaimana kalau kita mendapat "power" untuk menjalani alternatif jalan hidup yang pada waktu pengambilan keputusan tidak kita pilih, dalam soal jodoh, karir dan pilihan hidup lainnya. Hidup seperti apakah yang akan kita temui? Untuk pribadi, saya terus mensyukuri dan menyadari semua keputusan yang telah diambil. Semua adalah anugrah Tuhan yang penikmatannya sangat tergantung pada cara kita memelihara dan menjalankannya. Sudah tentu tak ada yang sempurna di dunia, semua terpulang pada upaya kita untuk menyuling yang terbaik dari kondisi yang ada di depan mata. As good as it gets!!!

by armand_rendra

Kebangkitan Nasional sekadar Euforia ?


Kebangkitan nasional adalah masa bangkitnya semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan 350 tahun. Masa ini ditandai dengan dua peristiwa penting, yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928). Masa ini merupakan salah satu dampak politik etis yang mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli.

Tokoh-tokoh kebangkitan nasional, antara lain: Sutomo, Gunawan, dan Tjipto Mangunkusumo, dr. Tjipto Mangunkusumo, Suwardi Suryoningrat (Ki Hajar Dewantara), dr. Douwes Dekker, dll

Selanjutnya pada 1912 berdirilah partai politik pertama Indische Partij. Pada tahun ini juga Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam (Solo), KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah (Yogyakarta) dan Dwijo Sewoyo dan kawan-kawan mendirikan Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera di Magelang.

Suwardi Suryoningrat yang tergabung dalam Komite Boemi Poetera, menulis Als ik eens Nederlander was (Seandainya aku orang Belanda), 20 Juli 1913 yang memprotes keras rencana pemerintah jajahan Belanda merayakan 100 tahun kemerdekaan Belanda di Hindia Belanda. Karena tulisan inilah dr. Tjipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryoningrat dihukum dan diasingkan ke Banda dan Bangka, tetapi “karena boleh memilih”, keduanya dibuang ke Negeri Belanda. Di sana Suwardi justru belajar ilmu pendidikan dan dr. Tjipto karena sakit dipulangkan ke Indonesia.

Saat ini, tanggal berdirinya Boedi Oetomo, 20 Mei, dijadikan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Hingga hari ini genap sudah seabad Hari Kebangkitan Nasional kita peringati. Upacara, konvoi, hingga aksi unjuk rasa mewarnai peringatan kali ini. Nasionalisme memenuhi dada masyarakat, kemana rasa cinta pada tanah air setelah euforia ini berakhir ??? "mendung yang berat menggantung". kita menghadapi berbagai masalah bangsa yang tiada hentinya. Hingga memunculkan otokritik terhadap marginalisasi ekonomi, budaya, politik, bahkan peradaban bangsa Indonesia. Bagaimana & dari mana bangsa ini harus bangkit bukan sekedar lebih berkemajuan, tapi juga dapat memiliki kehormatan dan harga diri. Tengoklah di luar sana, Kita rela menjual aset-aset & kekayaan alam dengan mengizinkan pihak asing mengurasnya dengan kedok investasi, Karya budaya di aku milik bangsa lain, bahkan wakil rakyatpun kerjanya hanya membuat UUD (Ujung-Ujunga Duit, belum lagi tiba-tiba pemerintah menaikkan harga BBM, para orangtua kesulitan mencari nafkah, ibu-ibu bingung dengan belanja yang makin membengkak, pelajar-mahasiswa merasakan sesaknya biaya pendidikan yang kian melangit. Inikah Kebangkitan ??? Namun, selalu ada harapan ! ya... Harapan untuk hidup yang lebik baik, yang tak pernah padam sejak awal Kebangkitan Nasional.

SEKILAS TENTANG SEJARAH BATIK JOGJAKARTA

Seni Batik Tradisional dikenal sejak beberapa abad yang lalu di tanah Jawa. Bila kita menelusuri perjalan perkembangan batik di tanah Jawa tidak akan lepas dari perkembangan seni batik di Jawa Tengah. Batik Jogja merupakan bagian dari perkembangan sejarah batik di Jawa Tengah yang telah mengalami perpaduan beberapa corak dari daerah lain.

Perjalanan “Batik Yogya” tidak bisa lepas dari perjanjian Giyanti 1755. Begitu Mataram terbelah dua, dan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat berdiri, busana Mataram diangkut dari Surakarta ke Ngayogyakarta maka Sri Susuhunan Pakubuwono II merancang busana baru dan pakaian adat Kraton Surakarta berbeda dengan busana Yogya.

Di desa Giyanti, perundingan itu berlangsung. Yang hasilnya antara lain , Daerah atau Wilayah Mataram dibagi dua, satu bagian dibawah kekuasaan Sri Paduka Susuhunan PB II di Surakarta Hadiningrat , sebagian lagi dibawah kekuasaan Kanjeng Pangeran Mangkubumi yang setelah dinobatkan sebagai raja bergelar Ngersa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Sultan Hamengku Buwana Senopati ing Ngalaga Ngabdul Rachman Sayidin Panatagama Kalifatullah ingkang jumeneng kaping I , yang kemudian kratonnya dinamakan Ngayogyakarta Hadiningrat.

Semua pusaka dan benda-benda keraton juga dibagi dua. Busana Mataraman dibawa ke Yogyakarta, karena Kangjeng Pangeran Mangkubumi yang berkehendak melestarikannya. Oleh karena itu Surakarta dibawah kekuasaan Sri Paduka Susuhunan PB III merancang tata busana baru dan berhasil membuat Busana Adat Keraton Surakarta seperti yang kita lihat sampai sekarang ini.
Ciri khas batik gaya Yogyakarta , ada dua macam latar atau warna dasar kain. Putih dan Hitam. Sementara warna batik bisa putih (warna kain mori) , biru tua kehitaman dan coklat soga. Sered atau pinggiran kain, putih, diusahakan tidak sampai pecah sehingga kemasukan soga, baik kain berlatar hitam maupun putih. Ragam hiasnya pertama Geometris : garis miring lerek atau lereng , garis silang atau ceplok dan kawung , serta anyaman dan limaran.Ragam hias yang bersifat kedua non-geometris semen , lung- lungan dan boketan.Ragam hias yang bersifat simbolis erat hubungannya dengan falsafah Hindu – Jawa ( Ny.Nian S Jumena ) antara lain :
Sawat Melambangkan mahkota atau penguasa tinggi , Meru melambangkan gunung atau tanah ( bumi ) , Naga melambangkan air , Burung melambangkan angin atau dunia atas, Lidah api melambangkan nyala atau geni.

Sejak pertama sudah ada kain larangan. Setiap Sultan yang bertahta berhak membuat peraturan baru atau larangan-larangan.
Terakhir, Sri Paduka Sultan HB VIII membuat peraturan baru ( revisi ) berjudul Pranatan dalem bab namanipun peangangge keprabon ing Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat, yang dimuat dalam Rijksblad van Djokjakarta No 19. th 1927, Yang dimaksud pangangge keprabon ( busana keprabon ) adalah : kuluk ( wangkidan ), dodot / kampuh serta bebet prajuritan, bebet nyamping ( kain panjang ) , celana sarta glisire ( celana cindhe , beludru , sutra , katun dan gelisirnya ), payung atau songsong.
Motif batik larangan : Parang rusak ( parang rusak barong , parang rusak gendreh < 8 cm , parang rusak klithik < 4 cm), semen ageng sawat grudha ( gurdha ) , semen ageng sawat lar , udan riris , rujak senthe , parang-parangan yang bukan parang rusak, semua ini besar-kecilnya sesuai menurut ukuran parang rusak.
Semua putra dalem diperbolehkan mengenakan kain-kain tersebut di atas. Busana batik untuk Permaisuri diperbolehkan sama dengan raja. Garwa ampeyan dalem diizinkan memakai parang rusak gendreh kebawah. Garwa Padmi KG Pangeran Adipati sama dengan suaminya. Garwa Ampeyan KG Pangeran Adipati diperbolehkan memakai parang rusak gendreh ke bawah. Demikian pula putra KG Pangeran Adipati. Istri para Pangeran Putra dan Pangeran Putra Raja yang terdahulu ( Pangeran Putra Sentananing Panjenengan dalem Nata ) sama dengan suaminya . Garwa Ampeyan para Pangeran diperbolehkan memakai parang rusak gendreh ke bawah.

Wayah dalem ( cucu Raja ) mengenakan parang rusak gendreh ke bawah. Pun Buyut dalem ( cicit Raja) dan Canggah dalem ( Putranya buyut ). Warengipun Panjenengan dalem Nata ( putra dan putri ) kebawah diperbolehkan mengenakan kain batik parang – parangan harus seling, tidak diperbolehkan byur atau polos.
Pepatih dalem ( Patih Raja ) diperkenankan memakai parang rusak barong kebawah.
Abdidalem : Pengulu Hakim , Wedana Ageng Prajurit , Bupati Nayaka Jawi lan lebet diperkenankan mengenakan parang rusak gendreh kebawah. Bupati Patih Kadipaten dan Bupati Polisi sama dengan abdidalem tersebut diatas.
Penghulu Landrad , Wedana Keparak para Gusti ( Nyai Riya ), Bupati Anom , Riya Bupati Anom , parang rusak gendreh kebawah. Abdidalem yang pangkatnya dibawah abdi dalem Riya Bupati Anom dan yang bukan pangkat bupati Anom, yakni yang berpangkat Penewu Tua

Mengungkap Makna Motif Batik

BATIK merupakan warisan leluhur yang tak terpisahkan dari budaya bangsa Indonesia. Dengan keindahan berbagai corak, mutu warna alami, serta motif yang menarik, membuat kain tradisional batik sangat populer dan diterima masyarakat lokal maupun internasional.

Batik memberi makna yang sarat akan seni dan representasi budaya dari masing-masing daerah Tanah Air. Tiap daerah memiliki ciri motif maupun cara pembuatan batik yang berbeda-beda.

Banyak hal yang bisa digali dari sehelai kain batik. Tidak hanya digunakan untuk pakaian saja, tetapi perkembangan saat ini sudah ke arah household dan interior. Tidak heran apabila dikatakan bahwa batik adalah sebuah karya cipta peninggalan budaya yang dimiliki Bangsa Indonesia.

Buat Anda penyuka batik, berikut ini kami sajikan sederet motif batik yang sudah fasih di telinga masyarakat Indonesia.

'"Parang berarti perang, para raja jawa dan kesatria jawa selalu memakai batik parang yang berarti perang melawan hawa nafsu nya setiap hari, terus menerus. Hanya para raja ksatria lah yang boleh pakai batik parang. itu sebagai agama nya, sebagai maujud ageman nya setiap hari, ucap tekat laku lampah.''

"Batik artinya Bakti, Bekti, Dhama bakti, para raja ksatria jawa harus berbakti kepada nusa bangsa keluarga dan agama nya. Ageman dari Batik menjadi agama nya, ucap tekat laku lampah seorang menuju sampurna '" (syafril indra kusuma)

Batik Parang merupakan salah satu motif batik yang paling tua di Indonesia. Parang berasal dari kata Pereng yang berarti lereng. Perengan menggambarkan sebuah garis menurun dari tinggi ke rendah secara diagonal. Susunan motif S jalin-menjalin tidak terputus melambangkan kesinambungan. Bentuk dasar huruf S diambil dari ombak samudra yang menggambarkan semangat yang tidak pernah padam.

1. Parang Rusak
Adalah salah satu motif sakral yang hanya digunakan di lingkungan kraton. Motif ini juga bisa mengidentifikasi asal kraton pemakainya, apakah dari kraton Solo atau Yogya. Motif batik ini terinspirasi dari ombak yang tidak pernah lelah menghantam karang pantai. Motif ini melambangkan manusia yang internal melawan kejahatan dengan mengendalikan keinginan mereka sehingga mereka bijaksana, watak mulia karakter yang akan menang. Motif ini merupakan motif batik yang diciptakan Penembahan Senopati saat bertapa di Pantai Selatan.

2. Parang Barong
Berasal dari kata "batu karang" dan "barong" (singa). Dulunya dikenakan para bangsawan untuk upacara ritual keagamaan dan meditasi karena motif ini dianggap sakral. Motif ini memiliki makna pengendalian diri dalam dinamika usaha yang terus-menerus, kebijaksanaan dalam gerak, dan kehati-hatian dalam bertindak. Parang barong hanya boleh dikenakan oleh raja, atau sering disebut dengan "pengageman ndalem". Motif ini merupakan motif yang mempunyai ukuran yang lebih besar dari parang rusak, yang diciptakan oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma.

3. Parang Klitik
Motif ini merupakan pola parang dengan stilasi yang halus. ukurannya pun lebih kecil dan juga menggambarkan citra feminim, Motif ini melambangkan kelemah-lembutan, perilaku halus dan bijaksana. Biasanya digunakan oleh para puteri raja.


4. Parang Slobog
Motif ini melambangkan keteguhan, ketelitian dan kesabaran, dan biasanya digunakan dalam upacara pelantikan. Motif ini mempunyai makna harapan agar pemimpin yang dilantik dapat mengemban dan menjalankan tugasnya dengan amanah disertai kebijaksanaan dalam diri.


5. Sekarjagad
Batik Sekar Jagad merupakan motif perpaduan dari beberapa motif batik yaitu batik parang dan batik truntum. Ciri motif batik sekar jagad mirip tambalan pada kain yang dikenal dengan patchwork art. Motif ini mengandung makna kecantikan dan keindahan pada pemakainya sehingga orang lain yang melihat akan terpesona. Melambangkan ungkapan cinta dan memelihara perdamaian. Maka tak heran bila motif ini sering dikenakan dalam pesta pernikahan.

6. Truntum
Batik Truntum merupakan motif batik yang diciptakan oleh Kanjeng Ratu Kencana (Permaisuri Ingkang Sinuhun Sri Susuhunan Pakubuwana III dari Surakarta). Motif batik ini bermakna cinta yang tumbuh kembali. Dia menciptakan motif ini sebagai simbol cinta yang tulus tanpa syarat, abadi, dan semakin lama semakin terasa subur berkembang (tumaruntum). Karena maknanya, kain bermotif truntum biasa dipakai oleh orang tua pengantin pada hari pernikahan. Harapannya adalah agar cinta kasih yang tumaruntum ini akan menghinggapi kedua mempelai. Kadang dimaknai pula bahwa orang tua berkewajiban untuk “menuntun” kedua mempelai untuk memasuki kehidupan baru.

7. Kawung
Melambangkan kebijaksanaan dan keseimbangan hidup. pola pada batik motif Kawung dalam budaya Jawa dikenal sebagai keblat papat lima pancer, memiliki makna empat sumber tenaga alam atau empat penjuru mata angin. Motif Kawung hanya boleh dipakai oleh para Sentana Dalem atau kerabat kerajaan.

Motif : Kawung Picis, Kawung Bribil, Kawung Sen, Kawung sekarAgeng, Kawung Semar, Kawung Sari, Kawung Buntal, Kawung Kembang.

8. Sido Mulyo
Filosofi dari batik motif sido mulyo yaitu harapan supaya keluarga yg dibina selalu menerus memperoleh kemuliaan walau memperoleh satu kesusahan. Dengan kata lain Motif batik sidomulyo mempunyai arti hidup bahagia dan tenteram. Konon, Pemakai kain batik Sido Mulyo akan menjalani kehidupan yang bahagia dan terhormat.

Pendapat senada juga mengungkapkan bahwa Batik sidomulyo merupakan simbolisme tentang makna suatu ajaran tentang sido dan mukti atau mulyo. Kemuliaan hidup yang terkandung dalam filosofi batik sidomulyo hanya dapat dicapai apabila manusia mampu mengendalikan empat nafsu yang dimiliki oleh manusia, yaitu nafsu amarah, nafsu lawwamah, nafsu supiyah, dan nafsu mutmainah. 

Pandangan tentang kemuliaan hidup dengan mengendalikan nafsu tersebut sesuai dengan falsafah kebudayaan atau ajaran Jawa untuk menentukan keberadaan dalam sistem ruang dan waktu kosmos membentuk kesatuan. Hal tersebut tidak dapat dipisahkan antara manusia dengan alam semesta. Pandangan ini akrab disebut oleh masyarakat Jawa dengan Keblat papat kelima pancer.

Jika manusia dapat mengendalikan keempat nafsu, maka manusia akan mencapai kesempurnaan jati (Kesempurnaan hidup) atau Kemuliaan hidup (Sidomukti/sidomulyo). Selain itu, motif batik ini juga berpesan agar manusia dapat menindas hawa nafsu, sehingga manusia akan memiliki hati yang waskita (awas dan selalu ingat), tentunya akan mendatangkan anugerah kemuliaan sangkan paran (Kehendak Tuhan). 

9. Sido Mukti
Sidomukti berasal dari kata “sido” yang berarti berarti jadi/menjadi/terlaksana  dan “mukti” yang artinya mulia dan sejahtera. Biasanya dikenakan oleh pengantin pria dan wanita pada acara pernikahan, dinamakan juga sebagai Sawitan (sepasang). Sido berarti terus menerus dan mukti berarti hidup berkecukupan dan kebahagiaan mendapatkan kemuliaan dan kesejahteraan dalam membangun rumah tangga. Jadi motif ini melambangkan harapan akan masa depan yang baik. Batik Sidomukti adalah hasil perkembangan dari motif batik Sidomulyo yang muncul sejak Kesultanan Mataram.

Berbagai Motif Sidomukti Ornamen Meru atau Gunungan, Motif Sidomukti Garuda, Motif Sidomulyo Sogan Klasik, Motif Sidomukti Singgasana Truntum, Motif Sidomukti Ornamen Kupu-kupu, Motif Sidomukti Lukis, Prada Motif Sidomukti

10. Sido Asih
Motif ini mempunyai makna agar hidup berumah tangga selalu penuh kasih sayang. Makna Sidoasih adalah harapan agar manusia mengembangkan rasa saling menyayangi dan mengasihi antar sesama.

11. Sido Wirasat
Pada motif ini selalu terdapat komdinasi motif ini selalu terdapat kombinasi motif truntum di dalamnya karena melambangkan orang tua akan selalu memberi nasehat dan menuntun kedua mempelai dalam memasuki kehidupan berumahtangga.

Makna motif Batik Sido Wirasat: Agar dikabulkan segala keinginannya. Mencapai kedudukan yang tinggi. Terpenuhi segala kebutuhan materi.

Fungsi Batik Sido Wirasat: Biasanya dikenakan orang tua pengantin putri saat pernikahan anaknya, tujuannya mengirim doa untuk sang anak agar hidup rukun dan bahagia.

12. Huk

Motif batik satu ini terbilang unik karena terdiri dari banyak motif, seperti binatang, tumbuhan, kerang, cakra, burung, sayap, dan garuda. Setiap motif yang ada pada motif Huk, memiliki makna masing-masing.

Seperti motif binatang menggambarkan watak sentosa, tumbuhan melambangkan kemakmuran, kemudian motif kerang bermakna kelapangan hati, sedangkan sayap sebagai bentuk ketabahan hati.

Jelas saja, motif Huk sering digunakan sebagai simbol pemimpin yang berwibawa, Cerdas, berbudi luhur, serta mampu memberi kemakmuran, dan selalu tabah dalam melaksanakan pemerintahan. motif Huk hanya boleh dikenakan oleh raja dan putra mahkota saja.

MENGGALI KE DALAM HATI

Banyak orang yang hidup di era modern sekarang ini tanpa disadarinya telah salah dalam menempatkan orientasi hidupnya. Mereka telah beredar pada pusat orbit kehidupan yang salah, sehingga seringkali merasa tidak damai, tidak bahagia, serba kekurangan, kemiskinan hati dan kehilangan makna kehidupannya. Mereka ini banyak yang menderita
penyakit yang dinamakan “Spiritual Illness”.
Banyak orang yang hidup di era modern sekarang ini tanpa disadarinya telah salah dalam menempatkan orientasi hidupnya. Mereka telah beredar pada pusat orbit kehidupan yang salah, sehingga seringkali merasa tidak damai, tidak bahagia, serba kekurangan, kemiskinan hati dan kehilangan makna kehidupannya. Mereka ini banyak yang menderita
penyakit yang dinamakan “Spiritual Illness”.
Kebanyak orang menyangka bahwa sumber kedamaian, kebahagiaan dan makna kehidupan tertinggi berasal dari luar dirinya. Mereka menyangka semua itu dapat diraih melalui berbagai simbul-simbul keberhasilan duniawi seperti materi,kekayaan, kekuasaan, popularitas dan berbagai aksesories duniawi lainnya. Akibatnya mereka sibuk menggali, mencari dan berusaha mendapatkan berbagai simbul-simbul kesuksesan duniawi dengan mengabaikan sumber dari nilai dalam hatinya.
Dalam kurun waktu lebih dari 18 tahun pengalaman saya sebagai professional dan praktisi di dunia usaha, saya telah bertemu dan bekerjasama dengan orang-orang dari berbagai latar belakang kehidupan. Saya telah bertemu dan bekerjasama dengan para eksekutif, professional, pengusaha dari berbagai negara di dunia. Mengenal berbagai ragam manusia dari mulai orang-orang yang memiliki bakat luar biasa, orang yang telah meraih sukses karier professional mencengangkan, orang yang memiliki popularitas, kekayaan materi berlimpah, maupun orang-orang yang merasa dirinya gagal.
Dalam kehidupan saya juga telah bertemu dan banyak berhubungan dengan berbagai kalangan, mulai dari kalangan dunia pendidikan, kalangan anggota majelis ta’klim di Masjid, kalangan para pedagang kecil atau usaha mikro dan masyarakat umum lainnya.
Apa yang bisa saya dapatkan dari mereka ini ? Pengalaman ini memberikan sebuah pelajaran berharga, bahwa saya tidak pernah melihat dan menemukan seseorang yang berhasil meraih kesuksesan hidup sejati, kehidupan yang penuh makna yang bersumber dari simbul-simbul dari luar dirinya. Saya tidak pernah menemukan seseorang yang memiliki kedamain hati, ketenangan jiwa, kebahagiaan sejati dan kehidupan yang penuh potensi dan keagungan yang diperoleh dari sumber dari luar dirinya.
Apa yang saya temukan adalah bahwa kebahagiaan hidup sejati, kedamain hidup, keberhasilan yang memberikan makna dan kehidupan yang penuh potensi, itu semua bersumber dari dalam hati kita sendiri. Mereka yang mencari kedamaian, kebahagiaan dan makna hidup tertinggi yang hanya bersumber dari luar dirinya akhirnya banyak yang
menemukan kesia-siaan dan kegagalan hidup. Mereka akhirnya menemukan ketidakseimbangann hidup, kemiskinan hati, kekosongan jiwa dan ketidakbermaknaan hidup.
Namun setiap orang yang bersungguh-sungguh menggali kedalam hatinya, setia pada hati nuraninya dan menjalani hidup dibimbing suara hatinya akhirnya menemukan kedamaian dan kebahagiaan sejati. Mereka yang mendengarkan suara hatinya, menjalani hidup berpusat pada hati nuraninya, menempatkan hati nurani sebagai sumber motivasi kehidupannya, akhirnya menemukan keseimbangan hidup yang dapat mengantarkannya pada kebahagiaan,
keberhasilan, kedamaian dan kehidupan penuh keagungan.
Sahabat, dalam hidup ini ada pusat gaya tarik gravitasi universal yang bersumber dari hati nurani. Artinya gaya tarik gravitasi ini berlaku bagi seluruh penduduk bumi ini. Inilah kekuatan yang sesungguhnya mengatur garis edar keseimbangan hidup manusia. Inilah pusat gaya tarik “gravitasi spiritual” yang menjadi pusat makna
tertinggi kehidupan manusia. Pusat inilah yang mengatur keseimbangan hidup manusia, sehingga tidak terlempar dari garis edar keseimbangan.
Setiap individu sesungguhnya telah memiliki kecenderungan untuk beredar mengarah pada pusat gravitasi spiritual di dalam hatinya yang menjadi pusat makna hidup tertinggi. Namun sebagian dari mereka mencoba beredar keluar dari garis edar gravitasi ini. Mereka inilah yang akhirnya akan terlempar dan akan cenderung kembali lagi pada garis edar ini.
Hati adalah pusat yang memerintahkan otak atau akal pikiran. Otak atau akal pikiran manusia sebagai hambanya hati,kemudian akan memprosesnya dan memerintahkan panca indra untuk bekerja atau bertindak sesuai dengan apa yang dikehendaki hati. Otak atau akal pikiran manusia sebagai hambanya hati, akan sangat patuh dan selalu tunduk terhadap
semua perintah hati nurani kita.
Dengan demikian mereka yang berusaha selalu beredar “inline” dalam garis edar pusat gravitasi yang bersumber pada hati akan menemukan keseimbangan hidupnya. Menempatkan hati nurani artinya menstandarisasi seluruh tindakan dalam kehidupan berlandaskan pada hati nurani. Mendengarkan suara hati nurani terdalam dan menggunakannya sebagai pembimbing dalam setiap langkah kehidupan.
Dalam pandangan Stephen R Covey dalam bukunya The 8th Habit, panggilan kita dan kebutuhan untuk era baru ini adalah untuk mengejar pemenuhan diri (fulfillment), pelaksanaan yang penuh semangat (passion execution), dan sumbangan yang bermakna (significant contribution). Itu semua dalam tataran dimensi keagungan dan kehebatan atau “greateness” yang dapat dipenuhi oleh manusia yang selalu bergerak pada orbit kehidupan “inline” yang berpusat pada hati nurani.
Mereka yang memandang kehidupan dari dalam hatinya, menjadi tidak mudah terjebak dalam kemilaunya kehidupan duniawi semata dengan mengabaikan nilai-nilai kemuliaan dalam hati. Mereka dapat mensinergikan antara “outer success” dengan “inner success”. Dapat menjalani kehidupan modern ini dengan tetap realistis,namun tetap memegang teguh idealisme berdasarkan nilai-nilai spiritual dalam hati. Hidup selalu mengedepankan nilai-nilai kebaikan, kebersamaan, kasih sayang, keadilan, kejujuran dan kebenaran sesuai suara hati nurani. Inilah yang dapat mengantarkan manusia meraih kehidupan penuh potensi dan keagungan insani.
Kalau demikian, mengapa harus mengejar sumber-sumber kedamaian, kebahagiaan dan kebermaknaan hidup yang berasal dari luar diri kita dengan mengabaikan suara hati terdalam? Bukankah semuanya bersumber dari dalam diri kita sendiri ? Maka berusahalah menggali dan mengenali suara hati terdalam dan menggunakannya sebagai sumber motivasi bagi kehidupan ini. Tetap realistis dalam kehidupan modern ini, dengan tidak mengabaikan nilai-nilai yang besumber dari dalam hati.

Eko Jalu S.

Kebutuhan Jiwa

Oleh: Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM.

Pendahuluan

Orang bilang Ilham, aku bilang Jiwa
Orang bilang Inspirasi aku bilang Imajinasi
Orang bilang belajar dari pengalaman aku bilang temukan kebenaran sejati

Semua telah dicoba namun seolah-olah sia-sia
Semua telah berusaha namun seolah-olah sungguh sulit melawan dunia
Semua tidak mau mengerti kita
Bahwa prinsipnya, dunia sungguh sulit untuk dikalahkan

Hidup bukan antara aku dan dunia
Namun antara kita sebagai anggota dari kehidupan
Sehingga kita bisa menjadi bagian dari hidup
Dan mengerti kemana hidup ini akan mengarah?

Namun aku tak tahu...
Bagaimana lagi yang harus aku lakukan...
Hingga aku lelah
Hingga aku menyerah
Hingga aku sadar
Bahwa semua itu bukan tentang aku
Namun tentang dunia
Namun tentang orang-orang lain

Kemana harus aku cari Jati diri?
Jiwaku yang murni
Yang mengerti kemana aku harus memilih?
Apa yang harus aku perbuat?
Kemana Hati Nurani aku cari?
Semua itu bukan tentang aku
Semua itu bukan tentang agamaku

Namun tentang sejauh mana hubungan Jiwaku dengan Sang Pencipta
Namun tentang sejauh mana hidupku berarti bagi dunia
Namun tentang sejauh mana aku mengerti arti hidup yang sesungguhnya
Bahwa hidup tak perlu berusaha
Bahwa hidup tak perlu memaksa
Bahwa hidup tak perlu mengandalkan Kekuatan dan Kekuasaan
Namun hidup sesungguhnya menjadi suatu semangat menggebu-gebu untuk berbuat bagi orang lain

Apakah kebutuhan jiwa itu? Mengapa kita perlu mengerti kebutuhan jiwa ? Untuk apa? Dan apa peranannya dalam mengembangkan diri kita seutuhnya ehingga bisa tahu kemana jalan hidup menuju, sehingga tidak tersesat ? Tubuh kita memerlukan fisik dan nutrisi untuk tumbuh, demikian juga jiwa. Jiwa membutuhkan nutrisi yang berbeda. Bila percaya bahwa kehidupan adalah perjalanan jiwa, maka semua pengalaman hidup sehari-hari adalah human experience yang berpengaruh terhadap pertumbuhan jiwa sehingga menjadi lebih besar. Kita semua diberi suatu talenta atau berkah dari Sang Pencipta. Yang menjadi tantangan adalah menemukan talenta tersebut dan memberikannya kepada orang lain agar jiwa kita semakin tumbuh berkembang. Tapi meski kita memberikan "nutrisi kepada jiwa kita" dengan memberikan hal yang kita miliki kepada orang lain, kita tidak akan dapat memberikan cinta kasih jika kita tidak menerima cinta kasih; terutama dengan perasaan dan empati, dalam memberikan sesuatu kepada orang lain dan sebaliknya. Setiap manusia harus belajar keras untuk menyeimbangkan diri, dalam berhubungan dengan sekeliling, dan juga pemenuhan diri sendiri (Ego). Jangan sampai, memberi makan jiwa dengan cara memberi kepada orang lain, justru membebani ego. Memulai dengan mencintai keluarga sendiri dengan tulus, dapat membantu pertumbuhan jiwa. Orang tua misalnya dapat memberikan cinta yang tulus kepada anaknya. Lalu setelah semua anak-anaknya besar, dapat memberikan perhatiannya kepada masyarakat sekitar dan tentunya kepada dunia. Selain kasih yang tulus dalam memberi nutrisi jiwa, beberapa hal penting untuk kebutuhan jiwa adalah: • Sifat Pemaaf • Keberanian • Kesabaran • Iman • Empati • Murah Hati • Kebijaksanaan

Kasih Sayang Rasulullah SAW

rang-orang yang keras hati tidak akan mengenal kasih sayang. Tidak ada sedikitpun kelembutan pada diri mereka. Hati mereka keras bagaikan karang. Kaku tabiat, baik ketika memberi maupun menerima. Kurang peka perasaan, lagi tipis peri kemanusiannya. Berbeda halnya dengan orang yang dikaruniai Alloh SWT. hati yang lembut, penuh kasih sayang lagi penuh kemurahan. Dialah yang layak disebut pemilik hati yang agung penuh cinta. Hati yang diliputi dengan kasih sayang dan digerakkan oleh perasaan yang halus.

Dari Anas bin Malik Radhiallaahu anhu ia berkata, yang artinya: “Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam pernah membawa putra beliau bernama Ibrahim, kemudian mengecup dan menciumnya.” (HR: Al-Bukhari)

Kasih sayang tersebut tidak hanya terkhusus bagi kerabat beliau saja, bahkan beliau curahkan juga bagi segenap anak-anak kaum muslimin. Asma’ binti ‘Umeis Radhiallaahu anha –istri Ja’far bin Abi Thalib- menuturkan, yang artinya: “Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam datang menjengukku, beliau memanggil putra-putri Ja’far. Aku melihat beliau mencium mereka hingga menetes air mata beliau. Aku bertanya: “Wahai Rasululloh, apakah telah sampai kepadamu berita tentang Ja’far?” beliau menjawab: “Sudah, dia telah gugur pada hari ini!” Mendengar berita itu kamipun menangis. Kemudian beliau pergi sambil berkata: “Buatkanlah makanan bagi keluarga Ja’far, karena telah datang berita musibah yang memberatkan mereka.” (HR: Ibnu Sa’ad, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Ketika air mata Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam menetes menangisi gugurnya para syuhada’ tersebut, Sa’ad bin ‘Ubadah Radhiallaahu anhu bertanya: “Wahai Rasululloh, Anda menangis?” Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam menjawab: “Ini adalah rasa kasih sayang yang Alloh Ta’ala letakkan di hati hamba-hamba-Nya. Sesungguhnya hamba-hamba yang dikasihi Allah Ta’ala hanyalah hamba yang memiliki rasa kasih sayang.” (HR: Al-Bukhari)

Ketika air mata Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam menetes disebabkan kematian putra beliau bernama Ibrahim, Abdurrahman bin ‘Auf Radhiallaahu anhu bertanya kepada beliau: “Apakah Anda juga menangis wahai Rasulullah?” Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam menjawab: “Wahai Ibnu ‘Auf, ini adalah ungkapan kasih sayang yang diiringi dengan tetesan air mata. Sesungguhnya air mata ini menetes, hati ini bersedih, namun kami tidak mengucapkan kecuali yang diridhai Allah Ta’ala. Sungguh, kami sangat berduka cita berpisah denganmu wahai Ibrahim.” (HR: Al-Bukhari)

Akhlak Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam yang begitu agung memotivasi kita untuk meneladaninya dan menapaki jejak langkah beliau. Pada zaman sekarang ini, curahan kasih sayang terhadap anak-anak serta menempatkan mereka pada kedudukan yang semestinya sangat langka kita temukan. Padahal mereka adalah calon pemimpin keluarga esok hari, mereka adalah cikal bakal tokoh masa depan dan cahaya fajar yang dinanti-nanti. Kejahilan dan keangkuhan, dangkalnya pemikiran serta sempitnya pandangan menyebabkan hilangnya kunci pembuka hati terhadap para bocah dan anak-anak. Sementara Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam, kunci pembuka hati itu ada di tangan dan lisan beliau. Cobalah lihat, Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam senantiasa membuat anak-anak senang kepada beliau, mereka menghormati dan memuliakan beliau. Hal itu tidaklah mengherankan, karena beliau menempatkan mereka pada kedudukan yang tinggi.

Setiap kali Anas bin Malik melewati sekumpulan anak-anak, ia pasti mengucapkan salam kepada mereka. Beliau berkata, yang artinya: “Demikianlah yang dilakukan Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam .” (Muttafaq ‘alaih)

Meskipun anak-anak biasa merengek dan mengeluh serta banyak tingkah, namun Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam tidaklah marah, memukul, membentak dan menghardik mereka. Beliau tetap berlaku lemah lembut dan tetap bersikap tenang dalam menghadapi mereka.

Dari ‘Aisyah Radhiallaahu anha ia berkata, yang artinya: “Suatu kali pernah dibawa sekumpulan anak kecil ke hadapan Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam , lalu beliau mendoakan mereka, pernah juga di bawa kepada beliau seorang anak, lantas anak itu kencing pada pakaian beliau. Beliau segera meminta air lalu memer-cikkannya pada pakaian itu tanpa mencucinya.” (HR: Al-Bukhari)

Wahai pembaca yang mulia, engkau pasti mengetahui bahwa duduk di rumah Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam merupakan sebuah kehormatan. Lalu, tidakkah terlintas di dalam lubuk hatimu? Bermain dan bercanda ria dengan si kecil, putra-putrimu? Mendengarkan tawa ria dan celoteh mereka yang lucu dan indah? Ayah dan ibuku sebagai tebusannya, Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam selaku nabi umat ini, melakukan semua hal itu.

Abu Hurairah Radhiallaahu anhu menceritakan: “Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam pernah menjulurkan lidahnya bercanda dengan Al-Hasan bin Ali Radhiallaahu anhu. Iapun melihat merah lidah beliau, lalu ia segera menghambur menuju beliau dengan riang gembira.” (Lihat Silsilah Shahihah no.70)

Anas bin Malik Radhiallaahu anhu menuturkan, yang artinya: “Rasululloh sering bercanda dengan Zainab, putri Ummu Salamah Radhiallaahu anha, beliau memanggilnya dengan: “Ya Zuwainab, Ya Zuwainab, berulang kali.” (Zuwainab artinya: Zainab kecil) (Lihat Silsilah Hadits Shahih no.2141 dan Shahih Al-Jami’ 5-25)

Kasih sayang beliau kepada anak tiada batas, meskipun beliau tengah mengerjakan ibadah yang sangat agung, yaitu shalat. Beliau pernah mengerjakan shalat sambil menggendong Umamah putri Zaenab binti Rasululloh dari suaminya yang bernama Abul ‘Ash bin Ar-Rabi’. Pada saat berdiri, beliau menggendongnya dan ketika sujud, beliau meletakkannya. (Muttafaq ‘alaih)

Mahmud bin Ar-Rabi’ Radhiallaahu anhu mengungkapkan, yang artinya: “Aku masih ingat saat Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam menyemburkan air dari sebuah ember pada wajahku, air itu diambil dari sumur yang ada di rumah kami. Ketika itu aku baru berusia lima tahun.” (HR: Muslim)

Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam senantiasa memberikan pengajaran, baik kepada orang dewasa maupun anak-anak. Abdullah bin Abbas menuturkan: “Suatu hari aku berada di belakang Nabi Shalallaahu alaihi wasalam, beliau bersabda, yang artinya: “Wahai anak, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: “Jagalah (perintah) Allah, pasti Allah akan menjagamu. Jagalah (perintah) Alloh, pasti kamu selalu mendapatkan-Nya di hadapanmu. Jika kamu meminta, mintalah kepada Alloh, jika kamu memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah.” (HR: At-Tirmidzi)

Telah kita saksikan bersama keutamaan akhlak dan keluhuran budi pekerti serta sejarah kehidupan yang agung. Semoga semua itu dapat menghidupkan hati kita dan dapat kita teladani dalam mengarungi bahtera kehidupan. Putra-putri yang menghiasi rumah kita, selalu membutuhkan kasih sayang seorang ayah serta kelembutan seorang ibu. Membutuhkan belaian yang membuat hati mereka bahagia. Sehingga mereka dapat tumbuh dengan pribadi yang luhur dan akhlak yang lurus. Siap untuk memimpin umat, sebagai buah karya dari para ibu dan bapak, tentu saja dengan taufik dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala.

(Sumber Rujukan: Sehari Di Kediaman Rasululloh Shallallahu’alaihi Wasallam, Asy-Syaikh Abdul Malik bin Muhammad bin Abdurrahman Al-Qasim)

Cinta, Kasih & Sayang

Cinta, Kasih Sayang adalah sesuatu yang abstrak dan ada dalam diri setiap Manusia. Ia adalah pemberian Tuhan yang Maha Kasih, Maha Sayang kepada makhluk-Nya. Cinta, kasih dan sayang itu hanya bisa dinyatakan. Entah apa pun caranya, dan yang pasti tak hanya sekadar menyatakannya dengan kata-kata. Cinta, kasih dan sayang, adalah anugerah & amanat dari Tuhan. Dan karena itu, maka kita harus berbagi cinta, kasih dan sayang itu kepada yang lain. Wajib diberikan kepada banyak makhluk. Tapi hati kita harus tetap pada seorang yang dicintai, disayangi dan dikasihi.

Berbagi, bukan berarti kita juga wajib menerima. Berbagi, bukan berarti harus mengekang. Dan berbagi, bukan berarti harus memaksakan kehendak kita pada yang dicintai, disayangi dan dikasihi itu. Berbagi, adalah memperjelas kasih sayang dan cinta kita kepada semuanya.

Dan Orang-orang yang keras hati tidak akan mengenal Cinta, kasih dan sayang. Tidak ada sedikitpun kelembutan pada diri mereka. Hati mereka keras bagaikan karang. Kaku tabiat, baik ketika memberi maupun menerima. Kurang peka perasaan, lagi tipis peri kemanusiannya. Berbeda halnya dengan orang yang dikaruniai Tuhan dengan hati yang lembut, penuh kasih sayang lagi penuh kemurahan. Dialah yang layak disebut pemilik hati yang agung penuh cinta. Hati yang diliputi dengan kasih sayang dan digerakkan oleh perasaan yang halus.

"Cinta adalah untuk surga dan surga adalah untuk kita."
"Cinta Wanita yang sejati memberi sayap pada laki-laki"
"Cinta Laki-laki yang sejati memberi kedamaian pada wanita"
"Cinta adalah sebagai kemudi dalam bahtera kehidupan."
"Cinta itu bermacam-macam, tetapi yang paling aman dan kekal adalah cinta yang melampaui pintu kekasih."
"Cinta adalah kunci dari tiap-tiap keadaan yang baik dalam kehidupan manusia."
"Cinta datangnya tak diketahui, tetapi perginya meninggalkan bekas."
"Cinta kasih adalah penuh pengorbanan, penuh pengampunan, penuh penghargaan dan penuh pengabdian pada sesamanya."
"Cinta pertama adalah lebih indah, lebih mesra dan kemungkinan memberi kebahagiaan dari pada cinta berikutnya, maka itu periharalah cinta pertama agar tumbuh subur sehingga anda dapat mengecap buahnya."
"Cinta yang pertama adalah cinta yang murni dan hanya sekali saja timbul dari hati manusia."
"Cinta itu bukan benda, tetapi semacam cita-cita hidup, sebab hidup tanpa cita-cita tak mempunyai arti, sedangkan cita-cita tanpa diiringi cinta akan mati."
"Kita semua dilahirkan untuk cinta, itulah permulaan dan akhir kehidupan."
"Cinta adalah jalan terpendek dari hati ke hati."
"Cinta akan lebih indah bila dihiasi dengan air mata."
"Cinta meliputi sepenuhnya kehidupan wanita, ia adalah penjara dan sorganya."
"Cinta yang sejati tiba-tiba putus, tak ubahnya seperti orang tua yang kehilangan tongkatnya."
"Cinta tak dapat diuji dengan ciuman, tapi perasaan halus adalah pengujinya."

Otopsi Rasa Takut


Rasa takut itu manusiawi. Tapi, kalau sudah kelewatan, pasti terjadi penindasan. Karena itu, rasa takut perlu segera kita otopsi.
Rasa takut itu kadang hidup kadang mati. Kitalah yang memberinya jantung, darah, dan nadi. Jadi, kalau pikiran takut mati, maka nyali kita pun ikut mati. Kalau pikiran takut miskin, maka hidup kita sudah jadi miskin. Kalau pikiran takut keadilan, maka takdir akan menjelma kezaliman. Prinsipnya: rasa takut itu sama sekali tak punya eksistensi. Kitalah yang memberinya arti.
Ini boleh kita coba. Amati pikiran sendiri. Di sinilah rasa takut itu tercipta, mendapat napasnya yang pertama, lalu menjelma jadi ular berkepala dua: jika lari kita akan terus dikejarnya, jika maju kita akan dipatuknya. Jadi, ini bukan soal simalakama. Tapi, lebih kepada arkhetipe di dalam diri kita, warisan genetik yang terwujud dalam mitologi karma. Sekarang, bagaimana kita bisa membedahnya?
Jangan bingung, soalnya sangat sederhana: apakah kita siap mengenal rasa takut itu sampai ke akarnya? Inilah pertanyaaan pertama yang harus tegas kita jawab sebelum membedahnya. Jika kita tak lagi mempersoalkan hidup atau mati, maka kita siap memasuki ruang-ruang yang paling sunyi, kesendirian mutlak yang akan mengantarkan kita pada batas paling nyeri, yaitu: akal pikiran kita sendiri. Inilah soalnya.
Selanjutnya, siap-siapkan diri. Heningkan persepsi. Jangan menilai, namun amati. Kemudian baringkan seluruh rasa takut pada meja bedah kenyataan. Lalu, pisaukan! Lihatlah rasa takut yang terus mencoba memberi nyawa pada gerak pikiran, mencoba memalsukan setiap alasan. Lalu, rasakan: mendadak kita memahami arti kebencian, mendadak kita terbebas dari kehampaan.
Begitulah, lingkaran rasa takut itu bekerja. Ada atau tiada: kitalah yang memberinya nyawa.

by AYE

Tips : Gerak & Latih Otak

Pemeliharaan Otak amat diperlukan untuk menjaga kualitas hidup kita. Sedikit saja luka di otak, maka jaringan otak tidak berfungsi dan menyebabkan penurunan kualitas hidup kita. semisal tersumbatnya di bagian otak sebelah kiri - diatas telinga ( pusat berbahasa), maka akan membuat orang sulit untuk bicara.

Salah satu latihan untuk otak kita adalah dengan melakukan senam otak sehat atau yang telah diciptakan oleh Assosiasi Alzheimer Indonesia yang disebut Gerak dan Latih Otak ( GLO ).

Senam GLO sebagai berikut :

1. Latih Peregangan Leher
Posisi badan menghadap lurus ke depan, dengan telapak tangan kanan pada sisi kanan kepala. Tekan kepala ke arah kiri, sementara kepala menghadap lurus ke depan. Otot-otot leher akan terasa teregang melawan dorongan tangan.

2. Peregangan Bahu dan Lengan Atas
a. Luruskan tangan ke atas (disamping telinga), telapak tangan menghadap ke depan. Tangan kiri melewati belakang dibawah siku tangan kanan. Tangan yang lurus digerakkan ke belakang, sedangkan tangan yang satunya menahan ke depan. Akan terasa regangan pada bahu dan lengan atas. Hembuskan nafas pada saat otot diaktifkan atau tegang.

b. Luruskan tangan kanan ke atas, di samping telinga dengan telapak tangan menghadap ke dalam. Tangan yang lurus digerakkan ke kanan, sedangkan tangan yang satu lagi menarik tangan kanan ke arah dalam

3. Pemanasan Sakelar Otak
Gosoklah dua lekukan kiri dan kanan di bawah pertemuan tulang selangka kiri dan kanan depan tulang dada. dengan tangan lain gosok daerah perut. Usahakan mata bergerak ke kiri dan kekanan, ke atas, ke bawah dan memutar dari kiri atas ke kanan atas.

4. Latihan Inti
Berdiri tegak, kepala lurus ke depan, Ibu jari menghadap ke atas didepan hidung. Gerakkan tangan ke kiri atas, kiri ke bawah, kembali ke tengah, lalu ke kanan atas, kanan bawah dan kembali ke tengah.

Untuk variasi, gerakkan ibu jari sama seperti gerakan di atas, tetapi gerakan ibu jari diikuti gerakan bola mata.

Kenapa Islam melarang adopsi?

Berikut penjelasan anak angkat (adopsi) disalinkan dari buku 30 Bid'ah Wanita oleh Amru Abdul Mun'im, terbitan Pustaka Al-Kautsar, semoga bermanfaat

BID'AH ADOPSI

Islam sangat berusaha keras untuk menjaga harga diri dan keturunan dari kerancuan. Diantara aturan yang ditetapkan oleh syari'at Islam dalam hal ini ialah larangan mengadopsi.

Yang dimaksud dengan adopsi ialah, sepasang suami istri mengambil anak laki-laki atau perempuan dari pasangan suami istri lain untuk dirawat seperti anak kandung sendiri. Bahkan ada beberapa pasangan suami istri yang kemudian menisbatkan nama si anak kepada nama mereka.

Adopsi ini dilarang oleh syari'at Islam yang hanif, karena akan menimbulkan kerancuan dalam keturunan dan nasab.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Panggillah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka, itulah yang lebih adil pada sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka, maka (panggillah mereka sebagai)saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu. Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang" [Al-Ahzab : 5]

Imam Ibnu Katsir Rahimahullah dalam kitab Tafsirnya, III/466 mengatakan "Inilah hukum yang menasakh atau menghapuskan diperbolehkannya mengadopsi anak seperti yang terjadi pada zaman permulaan Islam. Allah menyuruh untuk mengembalikan nasab anak-anak yang diadopsi tersebut kepada bapak-bapak mereka yang sebenarnya. Dan itulah yang namanya keadilan dan kebaktian".

Terdapat riwayat dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berisi ancaman keras terhadap orang yang mengaku-ngaku nasab keturunan. Beliau bersabda.

"Artinya : Adalah kafir seseorang yang mendakwakan (mengaku-ngaku) nasab keturunan yang tidak ia kenal, atau yang mengingkarinya, walaupun secara halus" [Hadits Hasan ini diriwayatkan oleh Ibnu Al-Qath Than dalam tambahannya terhadap kitab Al-Sunan Ibn Majah (2744) dengan sanad yang hasan dari hadits Abdullah bin Amr bin Al-Ash]

Diantara efek buruk adopsi adalah.

1.Anak yang diadopsi mungkin akan melihat apa yang tidak boleh dilihat pada isteri dan puteri-puteri orang yang mengadopsinya, karena statusnya adalah orang lain, sehingga mereka tidak boleh memperlakukan anak yang diadopsi tersebut sebagai mahram.

2. Anak-anak yang diadopsi ikut bersama dalam hak pusaka dan hak-hak lain yang bersifat syar'iyah. Jadi kesannya seolah-olah ia adalah salah seorang anak kandung orang yang mengadopsinya sehingga bisa ikut memakan hak anak-anak kandungannya sendiri.

3. Mengharamkan sesuatu yang tidak ada dalam aturan syari'at Islam, yakni pernikahan anak yang diadopsi dengan puteri-puteri orang yang mengadopsinya.

4. Kemungkinan terjadinya pernikahan anak yang diadopsi dengan saudara-saudara perempuannya dari ibunya yang asli, karena nasab anak yang diadopsi berbeda nasab dengan sauadara-saudara perempuannya tersebut yang sesungguhnya adalah nasab yang sebenarnya.

Dan masih banyak lagi efek-efek negatif lainnya.

[Disalin dari kitab 30 Bid'ah Wanita oleh Amru Abdul Mun'im, hal 122-125,Pustaka Al-Kautsar]



ADOPSI DAN HUKUMNYA

Oleh
Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta

Pertama : Adopsi anak sudah dikenal sejak zaman jahiliyah sebelum ada risalah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dahulu anak adopsi dinasabkan kepada ayah angkatnya, bisa menerima waris, dapat menyendiri dengan anak serta istrinya, dan istri anak adopsi haram bagi ayah angkatnya (pengadopsi). Secara umum anak adopsi layaknya anak kandung dalam segala urusan. Nabi pernah mengadopsi Zaid bin Haritsah bin Syarahil Al-Kalbi sebelum beliau menjadi Rasul, sehingga dipanggil dengan nama Zaid bin Muhammad. Tradisi ini berlanjut dari zaman jahiliyah hinga tahun ketiga atau ke empat Hijriyah.

Kedua : Kemudian Allah memerintahkan anak-anak adopsi untuk dinasabkan ke bapak mereka (yang sebenarnya) bila diketahui, tetapi jika tidak diketahui siapa bapak yang asli, maka mereka sebagai saudara seagama dan loyalitas mereka bagi pengadopsi juga orang lain. Allah mengharamkan anak adopsi dinasabkan kepada pengadopsi (ayah angkat) secara hakiki, bahkan anak-anak juga dilarang bernasab kepada selain bapak mereka yang asli, kecuali sudah terlanjur salah dalam pengucapan. Allah mengungkapkan hukum tersebut sebagai bentuk keadilan yang mengandung kejujuran dalam perkataan, serta menjaga
nasab dari keharmonisan, juga menjaga hak harta bagi orang yang berhak memilikinya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Dia tidak menjadikan anak-anak angkatmu sebagai kandungmu (sendiri). Yang demikian itu hanyalah perkataanmu di mulutmu saja. Dan Allah mengatakan yang sebenarnya dan Dia menunjukkan jalan (yang benar). Panggillah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama-nama bapak mereka, itulah yang lebih baik dan adil pada sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka, maka (panggillah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu. Dan tidak ada dosa atasmu
terhadaap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" [Al-Ahzab : 4-5]

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda

"Artinya : Barangsiapa yang disebut bukan kepada bapaknya atau berafiliasi bukan kepada walinya, maka baginya laknat Allah yang berkelanjutan" [Hadits Riwayat Abu Daud]

Ketiga : Dengan keputusan Allah yang membatalkan hukum adopsi anak (yaitu pengakuan anak yang tidak sebenarnya alias bukan anak kandung) dengan keputusan itu pula Allah membatalkan tradisi yang berlaku sejak zaman jahiliyah hingga awal Islam berupa.

[1]. Membatalkan tradisi pewarisan yang terjadi antara pengadopsi (ayah angkat) dan anak adopsi (anak angkat) yang tidak mempunyai hubungan sama sekali. Dengan kewajiban berbuat baik antara keduanya serta berbuat baik terhadap wasiat yang ditinggalkan setelah kematian (ayah angkat) pengadopsi selama tidak lebih dari sepertiga bagian dari hartanya. Hukum waris serta golongan yang berhak menerimanya telah dijelaskan secara terperinci dalam syari'at Islam. Dalam rincian tersebut tidak disebutkan adanya hak waris di antara keduanya. Dijelaskan pula secara global perintah berbuat baik dan sikap ma'ruf dalam bertindak.

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Artinya : Dan orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak (waris mewarisi) di dalam Kitab Allah daripada orang-orang mukmin dan orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu berbuat baik kepada saudara-saudaramu (seagama)" [Al-Ahzab : 6]

[b]. Allah membolehkan pengadopsi (ayah angkat) nikah dengan bekas istri anak angkat setelah berpisah darinya, walaupun diharamkan di zaman jahiliyah. Hal tersebut dicontohkan oleh Rasulullah sebagai penguat keabsahannya sekaligus sebagai pemangkas adat jahiliyah yang mengharamkan hal tersebut.

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,

"Artinya : Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya). Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya dari istrinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi" [Al-Ahzab : 37]

Nabi menikahi Zaenab binti Jahsy atas perintah Allah setelah suaminya Zaid bin Haritsah menceraikannya.

Keempat : Dari uraian diatas, maka menjadi jelas bahwa pembatalan terhadap hukum adopsi bukan berarti menghilangkan makna kemanusiaan serta hak manusia berupa persaudaraan, cinta kasih, hubungan sosial, hubungan kebajikan dan semua hal berkaitan dengan semua perkara yang luhur, atau mewasiatkan perbuatan baik.

[a]. Seseorang boleh memanggil kepada yang labih muda darinya dengan sebutan "wahai anakku" sebagai ungkapan kelembutan, kasih sayang, serta perasaan cinta kasih sayang kepadanya, agar ia merasa nyaman dengannya dan mendengarkan nasehatnya atau memenuhi kebutuhannya. Boleh juga memanggil orang yang usianya lebih tua dengan panggilan, "wahai ayahku" sebagai penghormatan terhadapnya, mengharap kebaikan serta nasehatnya, sehingga menjadi penolong baginya, agar budaya sopan santun merebak dalam masyarakat, simpul-simpul antar individu menjadi kuat hingga satu sama lain saling
merasakan persaudaraan seagama yang sejati.

[b]. Syari'at Islam telah menganjurkan untuk bertolong menolong dalam rangka kebajikan dan ketakwaan serta mengajak semua manusia berbuat baik dan menebarkan kasih sayang.

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Artinya : Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaijkan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran" [Al-Maidah : 2]

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Peumpamaan orang-orang mukmin dalam masalah kecintaan dan kasih sayang serta pertolongan di antara mereka bagaikan satu tubuh. Jika salah satu organ mengeluh kesakitan, niscaya seluruh tubuh ikut panas dan tak dapat tidur" [Hadits Riwayat Ahmad dan Muslim]


Dan sabda beliau.

"Artinya : Seorang mukmin terhadap orang mukmin lainnya bagaikan suatu bangunan sebagiannya menopang sebagian yang lain" [Hadits Riwayat Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, dan An-Nasa'i]

Termasuk dalam hal tersebut mengurusi anak yatim, fakir miskin, tuna karya dan anak-anak yang tidak mempunyai orang tua, yaitu dengan mangasuh dan berbuat baik kepadanya. Sehingga di masyarakat tidak terdapat orang yang terlantar dan tak terurus. Karena ditakutkan umat akan tertimpa akibat buruk dari buruknya pendidikan serta sikap kasarnya, ketika ia merasakan perlakuan kasar serta sikap acuh dari masyarakat.

Kewajiban pemerintah Islam adalah mendirikan panti bagi oran tidak mampu, anak yatim, anak pungut, anak tidak berkeluarga dan yang senasib dengan itu.
Bila keuangan Baithul Mal tidak mencukupi, maka bisa meminta bantuan kepada orang-orang mampu dari kalangan masyarakat, sabda nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

"Artinya : Siapapun seorang mukmin mati meninggalkan harta pusaka, hendaknya diwariskan kepada ahli warisnya yang berhak, siapapun mereka. Tetapi jika meninggalkan utang atau kerugian hendaklah dia mendatangiku, karena aku walinya" [Hadits Riwayat Al-Bukhari]

Inilah yang disepakati bersama, semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan Allah kepada Nabi Muhammad , keluarga serta sahabatnya.

[Disalin dari kitab Fatawa Ath-Thiflul Muslim, edisi Indonesia 150 Fatwa Seputar Anak Muslim, Penyusun Yahya bin Sa'id Alu Syalwan, Penerjemah Ashim,
Penerbit Griya Ilmu]

Cinta sebagai sebuah Seni

CINTA sebagai sebuah seni adalah gagasan dari erich fromm ahli ilmu jiwa dan falfasah dari jerman. ia mengemukakan bahwa dalam ber-cinta merupakan sebuah seni. karena dalam berseni seseorang harus mengerti dalam pengetahuan dan mencoba melakukannya.

Manusia harus menyadari bahwa cinta adalah seni, sama seperti hidup ini adalah suatu seni. jika kita mau belajar bagaimana mencintai, kita harus maju jika kita mempelajari seni lain, katakanlah seni musik, lukis, pertukangan atau seni pengobatan. proses mempelajari seni dapat dibagi menjadi dua yaitu menguasai teorinya dan menguasai praktiknya.

Setiap teori tentang cinta harus mulai dengan suatu teori tentang manusia, tentang eksistensi manusia. sementara kita menemukan cinta, atau lebih tepatnya, persamaan dengan cinta, dalam dunia hewan, keterikatannya terutama terutama adalah bagian dari peralatan naluri. hanya sisa dari peralatan naluri itu dapat dilihat bekerja pada manusia.

Manusia dianugerahi akal budi. ia adalah kehidupan yang sadar akan dirinya, ia memiliki kesadaran akan dirinya, akan sesamanya, akan masa lalunya, dan kemungkinan-kemungkinan masa depannya. keinginan akan perpaduan antara peribadi adalah perjuangan yang paling kuat dalam diri manusia. ini merupakan keinginan yang paling besar, merupakan kekuatan yang membuat bangsa manusia tetap tinggal bersama.

Cinta yang matang adalah kesatuan dengan syarat tetap memperhitungkan keutuhan orangnya, individualitasnya. cinta adalah kekuatan yang aktif dalam diri manusia; suatu kekuatan yang melanda tembok yang memisahkan seseorang dengan sesamanya, yang menyatukan dengan orang lain. cinta adalah suatu kegiatan, bukan suatu pengaruh pasif; cinta adalah "tegak didalam" bukan suatu jatuhnya "untuk". dengan cara yang paling umum, ciri cinta yang aktif itu dapat dilukiskan dengan mengatakan bahwa cinta itu terutama memberi bukan menerima.

Kemudian bagian yang kedua yaitu berlatih mencintai. yang pertama yang harus dilakukan dalam berlatih mencintai adalah disiplin. disiplin ini adalah menjadikan aktivitias mencintai secara rutin. kemudian yang kedua adalah konsentrasi.

DR. Damarjati Supajar pernah mengungkapkan bahwa cinta itu ber makna meditasi, atau lebih jelasnya adalah tujuan cinta adalah adanya pengenalan terhadap peribadinya sendiri, jiwanya sendiri. dalam kosentrasi dimaksudkan bahwa kita harus mencoba menghilangkan kegelisahan-kegelisahan atau kebimbangan dalam hati dan jiwa kita. mungkin bisa dikarenakan oleh kegundahan akan fenomena atau realisasi sosial yang sedang kita hadapi. kemudian yang ketiga adalah kesabaran. seseorang yang mengejar hasil cepat tidak pernah belajar kesenian demikian pula dengan cinta. bila seseorang terlalu mengejar ambisi tertentu maka dia akan terjebak dalam kebodohan akan keindahan hatinya. dan yang terakhir adalah perhatian yang tinggi untuk menguasai seni mencintai. bila seseorang merasa bahwa cinta itu amat penting maka ia kan selalu mempelajarinya.

Keris : mahakarya sarat makna


Berbagai sumber menyebutkan, keris sarat dengan makna filosofi. Paling tidak salah satunya ada pemahaman tentang sangkan paraning dumadi, yakni asal manusia lahir dan ke mana tujuan hidupnya.

Hal itu secara simbolis dapat dilihat dari ‘dapur’ yang terdapat dalam keris, mulai keris dapur Pinarak dapur Sengkelat. Untuk dapur Pinarak, dapat diasosiasikan bahwa kehidupan manusia berumur pendek, atau hidup itu ibarat mampir ngombe.

Keris dengan luk (lekukan) satu, itu dapat dimaknai bahwa dalam menjalani kehidupan memiliki liku-liku dan kita berkewajiban mengejar sesuatu yang berisi, tidak sia-sia. Keris dengan luk tiga atau Jangkung, luk Lima atau Pandawa. Bisa dimaknai manusia dilahirkan dengan lima panca indra yang harus selalu diasah agar selalu dalam kebaikan.

Sebagai Contoh : Dilihat dari makna filosofi, keris mPu Gandring sebenarnya bisa juga merupakan sebuah pertanda, pelajaran (peringatan). mPu jaman dahulu adalah orang yang 'di-tua'kan', dianggap memiliki kemampuan lebih, ulama dan pemuka masyarakat. Sedangkan keris, juga merupakan perlambang 'Persatuan'. Baik dari Lingga dan Yoni (Bilah dan Gonjo), Besi dan Pamor, Tempa dan Garap. Keris bisa juga diartikan sebagai 'Mengker Kerana Aris', menahan diri - muncur dengan bijaksana.

Oleh karena itu, Ken Arok memesan keris kepada mPu Gandring sebagai salah satu bekal agar bisa menjadi Raja di kerajaan Singosari, hal ini bisa jadi juga merupakan pelajaran filosofis saja. Pada saat itu, masyarakat Singosari sudah heterogen. Hindu, Budha, pedagang, petani, dsb yang tentu memiliki banyak kepentingan. Agar Ken Arok bisa menjadi Raja, maka dia harus bisa menyatukan berbagai perbedaan kepentingan tersebut. Maka Ken Arok meminta kepada mPu Gandring untuk menyatukan berbagai perbedaan tersebut dan disimbolkan melalui sebilah Keris.

Sayangnya Ken Arok tidak memahami makna 'keris' ; yaitu menahan diri, sabar dan bijaksana. Akhirnya, sebelum keris jadi (yang berarti sebelum perbedaan pandangan tersebut bisa disatukan), Ken Arok tidak sabar untuk segera menjadi Raja. Lantas Ken Arok membunuh mPu Gandring karena dianggap tidak mampu melaksanakan permintaan dan agar dikemudian hari tidak menjadi penghambat. Lalu muncullah Ken Arok sebagai Raja Singosari.

Tetapi tidak lama memerintah, kerajaan Singosari dilanda berbagai pemberontakan, kerusuhan dsb yang diakibatkan karena Ken Arok tidak bisa menahan diri dan masih banyaknya perbedaan pandangan serta kepentingan yang belum menyatu. Akhirnya berbagai kericuhan di Singosari ini pada akhirnya menyebabkan kematian Ken Arok.

Dengan demikian, kita semua perlu hati-hati (khususnya bagi para pecinta keris) agar tidak tertipu dengan berbagai keris yang dikatakan oleh penjualnya sebagai "Keris mPu Gandring".

Mendengarkan Bocah Dalam Diri


Anak-anak, adalah sebuah kekayaan yang amat berharga dalam kehidupan. Mereka tidak hanya penerus kehidupan, dalam dimensi kekinian juga sumber tawa dan canda. Bayangkan, sesuatu bila diucapkan orang dewasa menjadi biasa-biasa saja, namun bila terucap dari mulut bocah, tawa dan bangga mudah keluar.

Sayangnya, tidak demikian halnya dengan bocah di dalam diri kita. Sedikit saja timbul kesalahan, kita mudah sekali menyebut diri kekanak-kanakan. Kita menyebut semua bentuk perilaku kanak-kanak sebagai perilaku yang perlu disembunyikan.

Coba perhatikan pegolf dunia Tiger Wood tatkala baru memperoleh birdie, ia menampilkan perilaku kanak-kanaknya dengan menyatukan siku dengan lututnya. Amati pemain sepak bola yang berhasil merobohkan gawang lawan, ia berlari, berteriak, memeluk semua temannya persis seperti anak-anak. Iklan sebuah telepon seluler menunjukkan, bahkan pemimpin dunia sedingin Margareth Thatcher-pun bisa mempertontonkan perilaku anak-anak di depan umum.

Sebagaimana pernah dikerangkakan melalui analisis transaksional, anak-anak adalah bagian dari diri kita selama kita masih bernafas. Mau dimusnahkan sekalipun, ia akan senantiasa menjadi bagian integral dari tubuh kita.


Bila ditekan, disamping menjadi sumber daya tidak terpakai, ia juga bisa membuat hidup tidak seimbang. Sesuatu yang kerap menjadi awal kecelakaan hidup.

Lebih dari itu, energi kanak-kanak juga menjadi sumber dari kejernihan, kreatifitas, dan kepolosan-kepolosan alami. Coba perhatikan pertanyaan-pertanyaan polos anak-anak di rumah. Bukankah ia teramat jujur? Kendati naif, tidakkah ia menyimpan fundamentalisme hidup? Meskipun lucu, tidak jarang kita dibuat terperanjat oleh pertanyaan-pertanyaan anak-anak.

Setali tiga uang dengan anak-anak di rumah, bocah di dalam diri kita juga sama. Ia sering bertanya, bercanda, menimbulkan tawa, atau kadang sarkastis terhadap diri kita.

Saya sering mentertawai hidung saya yang dulu ditertawai orang. Rambut rontok saya, tidak hanya menjadi bahan tertawaan saya, tetapi juga konsumsi orang lain.

Sebagai hasilnya, lebih dari sekadar tertawa sendiri maupun bersama orang lain, kegiatan mentertawai diri sendiri ini sering menjadi sumber kedewasaan, dan kearifan hidup. Penyakit mudah tersinggung yang menghinggapi saya dulu, pelan-pelan berkurang secara meyakinkan. Kekakuan bergaul dengan orang lain, luntur bersamaan dengan semakin seringnya saya mentertawai diri sendiri. Tidak sedikit uang yang saya peroleh yang bersumber dari imajinasi ala anak-anak. Paradigma anak-anak yang polos dan lentur, tidak hanya mengurangi konflik dengan orang lain, tetapi juga membuat saya semakin kaya secara filsafat.

Karena demikian seringnya bocah dari dalam ini didengar, ia teramat sering menjadi rem etika yang mengagumkan. Di hotel tempat saya sering menginap, ada banyak godaan, namun kanan-kanak saya bertanya : “bukankah kamu menjadi guru buat orang lain?“. Di perusahaan tempat saya bekerja, sering ada peluang uang yang tidak sedikit, tetapi bocah dalam diri ini sering berucap lirih : “bukankah Anda sering berucap di seminar, bahwa etika adalah sesuatu yang Anda lakukan ketika orang lain tidak ada?“.

Bocah ini tidak saja berfungsi menjadi rem. Ia kerap menjadi penyeimbang kehidupan yang mengagumkan. Tatkala badan sudah diperkosa pekerjaan, kanak-kanak di dalam diri permisi untuk diajak teriak-teriak di karaoke, lapangan golf, atau malah di sungai belakang rumah. Ketika mood lagi jenuh, ia mulai merengek untuk diajak bertemu teman yang menimbulkan tawa. Di saat rasa marah muncul, ia meledek saya sebagai orang yang hanya bisa bicara di depan umum tanpa bisa melaksanakan.

Saya tidak tahu bagaimana pengalaman Anda, bagi saya energi kanak-kanak yang tersembunyi dalam diri kita amatlah luar biasa jika dimanfaatkan.

Ada beberapa ciri yang melekat dalam energi yang sering tidak diizinkan untuk muncul ini. Polos, naif, jujur, tidak masuk akal, lucu, egois, adalah sebagian dari ciri-ciri dorongan kekanak-kanakan.

Anda boleh punya cara lain untuk belajar mendengarkan bocah dalam diri Anda. Saya melakukannya dengan beberapa langkah berikut.

Pertama, miliki minimal setengah jam setiap hari untuk meledek atau mentertawakan diri sendiri. Waspadai jangan sampai membuat diri Anda minder.

Kedua, daftar kelucuan, kobodohan dan kekhilapan Anda selama hidup, dan temukan cara untuk mentertawakannya.

Ketiga, luangkan waktu untuk memuaskan anak-anak di dalam diri Anda. Saya melakukannya dengan berkaraoke, berteriak di lapangan golf, mencoret-coret foto orang yang saya tidak suka.

Keempat, setiap kali melihat persoalan - apa lagi saat kepala mampet - tanyalah diri Anda : “bagaimana saya melihat persoalan ini tatkala saya masih anak-anak?“.

Sebagaimana pernah ditulis fisikawan Fritjof Capra dalam The Uncommon Wisdom : “Krishnamurti told with all his charisma and persuasion to stop thinking, to liberate my self from all knowledge, to leave reasoning behind.“

Keberanian untuk berhenti berfikir, meletakkan reason di belakang, membebaskan diri dari semua pengetahuan - yang saya yakin menjadi titik awal dari kreatifitas dan kepekaan kemanusiaan, bisa dilakukan bila kita kembali ke posisi innocent sebagaimana anak-anak. Ini bisa dicapai, bila kita rajin mendengarkan bocah dalam diri.

Remote PC dengan jaringan internet

VNC dapat digunakan untuk remote pc dalam jaringan LAN, WAN atau Internet . software ini biasa digunakan oleh praktisi IT untuk remote PC dari jarak jauh bahkan dari luar negri sekalipun, untuk remote PC dengan jaringan internet kamu, cukup mengetahui ip publik kamu

download file
http://www.realvnc.com/cgi-bin/download.cgi?product=enterprise4

mirror VNC
http://rapidshare.com/files/49552413/RealVNCEnterprise.v4.3.1.zip


tentang VNC coba lo buka http://www.realvnc.com/

ini ada trik yg aku dapat di internet

Pertama download dulu vnc nya td dan buat script batch untuk install :

1. Install.bat
----
Echo Install VNC
Setup.exe
Echo.
pause
Echo Install VNC
"C:\Program Files\ORL\VNC\WinVNC.exe" -install
Echo.
pause
Echo Start VNC service
net start "VNC Server"
Echo.
echo Tunggu sampai selesai Install
pause
---- end

2. Konek ke PC target misal 203.82.???.??? > C:\>net use \\203.82.???.???\IPC$
3. Copy file vnc dari computer target ke remote PC

C:\>xcopy "C:\Program Files\ORL\VNC\*.*" "\\203.82.???.???\c$\Program Files\ORL\VNC\*.*" /r/i/c/h/k/e

4. Export key regedit VNC untuk di copy ke Remote PC target

C:\>regedit /e "C:\vncdmp.reg" "HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\ORL"
C:\>regedit /e "C:\vncdmp2.reg" "HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Services\winvnc"

5. Copy file regedit tadi ke Remote PC

C:\>Copy C:\vncdmp*.reg \\203.82.???.???\c$\*.*.

nah ini mungkin bisa membantu teman2 yg punya pengalaman remote tool antar kota