Cinta sebagai sebuah Seni

CINTA sebagai sebuah seni adalah gagasan dari erich fromm ahli ilmu jiwa dan falfasah dari jerman. ia mengemukakan bahwa dalam ber-cinta merupakan sebuah seni. karena dalam berseni seseorang harus mengerti dalam pengetahuan dan mencoba melakukannya.

Manusia harus menyadari bahwa cinta adalah seni, sama seperti hidup ini adalah suatu seni. jika kita mau belajar bagaimana mencintai, kita harus maju jika kita mempelajari seni lain, katakanlah seni musik, lukis, pertukangan atau seni pengobatan. proses mempelajari seni dapat dibagi menjadi dua yaitu menguasai teorinya dan menguasai praktiknya.

Setiap teori tentang cinta harus mulai dengan suatu teori tentang manusia, tentang eksistensi manusia. sementara kita menemukan cinta, atau lebih tepatnya, persamaan dengan cinta, dalam dunia hewan, keterikatannya terutama terutama adalah bagian dari peralatan naluri. hanya sisa dari peralatan naluri itu dapat dilihat bekerja pada manusia.

Manusia dianugerahi akal budi. ia adalah kehidupan yang sadar akan dirinya, ia memiliki kesadaran akan dirinya, akan sesamanya, akan masa lalunya, dan kemungkinan-kemungkinan masa depannya. keinginan akan perpaduan antara peribadi adalah perjuangan yang paling kuat dalam diri manusia. ini merupakan keinginan yang paling besar, merupakan kekuatan yang membuat bangsa manusia tetap tinggal bersama.

Cinta yang matang adalah kesatuan dengan syarat tetap memperhitungkan keutuhan orangnya, individualitasnya. cinta adalah kekuatan yang aktif dalam diri manusia; suatu kekuatan yang melanda tembok yang memisahkan seseorang dengan sesamanya, yang menyatukan dengan orang lain. cinta adalah suatu kegiatan, bukan suatu pengaruh pasif; cinta adalah "tegak didalam" bukan suatu jatuhnya "untuk". dengan cara yang paling umum, ciri cinta yang aktif itu dapat dilukiskan dengan mengatakan bahwa cinta itu terutama memberi bukan menerima.

Kemudian bagian yang kedua yaitu berlatih mencintai. yang pertama yang harus dilakukan dalam berlatih mencintai adalah disiplin. disiplin ini adalah menjadikan aktivitias mencintai secara rutin. kemudian yang kedua adalah konsentrasi.

DR. Damarjati Supajar pernah mengungkapkan bahwa cinta itu ber makna meditasi, atau lebih jelasnya adalah tujuan cinta adalah adanya pengenalan terhadap peribadinya sendiri, jiwanya sendiri. dalam kosentrasi dimaksudkan bahwa kita harus mencoba menghilangkan kegelisahan-kegelisahan atau kebimbangan dalam hati dan jiwa kita. mungkin bisa dikarenakan oleh kegundahan akan fenomena atau realisasi sosial yang sedang kita hadapi. kemudian yang ketiga adalah kesabaran. seseorang yang mengejar hasil cepat tidak pernah belajar kesenian demikian pula dengan cinta. bila seseorang terlalu mengejar ambisi tertentu maka dia akan terjebak dalam kebodohan akan keindahan hatinya. dan yang terakhir adalah perhatian yang tinggi untuk menguasai seni mencintai. bila seseorang merasa bahwa cinta itu amat penting maka ia kan selalu mempelajarinya.

0 komentar: